Monday, August 8, 2011

Lahan sawit PT Bhirawa Sakti Mandiri mulai di garap seluas 20.000 hektar

JAKARTA: Persediaan minyak kelapa sawit di Malaysia diprediksi naik ke level tertinggi dalam 19 bulan pada Agustus, karena peningkatan produksi di musim panen. Hal ini membuat harga CPO berjangka merosot.

Menurut perkiraan tiga analis dan dua perusahaan perkebunan yang dirilis Bloomberg, persediaan minyak kelapa sawit atau CPO (crude palm oil) naik hingga 47% menjadi 2,07 juta metrik ton bulan lalu dari tahun sebelumnya. Jumlah ini merupakan level tertinggi sejak Desember 2009.

Dewan Minyak Sawit Malaysia menyebutkan pelonjakan stok dapat menekan harga CPO yang telah merosot 19% tahun ini, dan mengganggu pendapatan produsen termasuk perusahaan CPO Sime Darby Bhd, dan PT Astra Agro Lestari.

Sebelumnya, hasil produksi meningkat hingga 1,1% menjadi 1,77 juta ton pada Juli dari bulan sebelumnya. Sementara jumlah pengiriman naik 1,3% menjadi 1,6 juta ton.

"Persediaan harus terus berlanjut mengikuti pemulihan dalam produksi. Ekspor diperkirakan naik tipis, didorong oleh pra-musim tebar meriah," kata analis invetasi ECM Libra Capital Sdn Arhnue Tan, seperti dikutip Bloomberg.

Direktur Godrej International Ltd Dorab Mistry mengungkapkan harga minyak sawit dapat merosot ke level US$931 atau 2800 ringgit pada September sebagai akibat lonjakan hasil produksi. Cadangan Malaysia dapat mencapai rekor pada Desember dengan peningkatan output 2 juta ton hingga 19 ton pada 2011.

Kontrak CPO berjangka untuk pengiriman Oktober turun 1,6% ditutup pada harga 3051 ringgit per ton di Kuala Lumpur.

Ekspor CPO Malaysia naik 13% pada Juli lalu menjadi 1,63juta ton pada Juli, dari sebelumnya 1,44 juta ton pada Juni. Ekspor diperkirakan kembali meningkat menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri tahun ini.

Wan Mohd Zain Wan Ismail, Ketua Umum Asosiasi Pengolah Minyak Sawit Malaysia, menuturkan produksi Malaysia akan mencapai 18 juta ton tahun ini dan ekspor meningkat 1 juta ton menjadi 16,5 juta ton.

"Harga bisa saja turun menjadi 2.800 sampai 2.900 ringgit per ton dalam tiga bulan ke depan," ujarnya.

Produksi pada Agustus akan memuncak, karena para petani berupaya memanen sekeras mungkin sebelum meninggalkan pekerjaan untuk cuti hari raya. Menurutnya, sejauh ini tidak akan ada kekurangan stok dalam jumlah besar karena masih dalam puncak musim panen. (sut)



PT Bhirawa Sakti Mandiri


PENDAHULUAN

Kelapa sawit sesuai ditanam di kawasan tanah yang gembur, tanah liat gembur dan tanah gambut (kurang dari satu meter dalam).

Tanah gambut (lebih satu meter dalam), tanah masam dan tanah paya adalah kurang sesuai bagi tanaman kelapa sawit. Walau bagaimanapun dengan pengurusan sistem pengairan dan pembajaan yang sempurna, jenis-jenis tanah ini boleh juga ditanam dengan kelapa sawit dengan jayanya.

PERLAKSANAAN KERJA

Kerja-kerja pembersihan, pembarisan dan penanaman kacang penutup bumi dikawasan ladang hendaklah disempurnakan sebelum menanam anak-anak pokok kelapa sawit.

Pembersihan: Kerja-kerja membersih ladang hendaklah mengambilkira kos bunuh dan jentera, keadaan tanah (curam atau rata), hutan atau kawasan tanam semula.

Adalah penting operasi pembersihan ladang dijalankan serentak dengan masa anak benih dapat diperolehi dari pembekal. Jika mempunyai tapak semaian sendiri, masa penyediaan ladang hendaklah disesuaikan dengan masa mengeluarkan anak benih yang telah cukup matang untuk ditanam diladang. Perancangan jadual kerja adalah amat mustahak untuk kejayaan penanaman diladang.

Pembarisan: Barisan tanaman dibuat mengikut arah Utara-Selatan supaya pokok-pokok mendapat cahaya matahari yang maksima.

Kekacang penutup bumi: Menanam kekacang penutup bumi dilakukan setelah kerja-kerja pembarisan selesai dilaksanakan. (Kawasan gambut tidak perlu tanam kekacang).

Penutup bumi adalah untuk:

  • Mengawal hakisan
  • Memperbaiki status zat pemakanan dalam tanah, khususnya Nitrogen
  • Memelihara kelembapan tanah

Tiga jenis kekacang penutup bumi yang biasa ditanam adalah:

  • Centrosema pubescens
  • Pueraria phaseoloides
  • Calopogonium mucunoides/caeruleum

Benih kekacang boleh dibeli dari pembekal-pembekal swasta manakala kompos rhizobium boleh dibeli di Institut Penyelidikan Getah Malaysia (RRIM). Kaedah ringkas menanam kekacang penutup bumi adalah seperti berikut:

  • Umumnya campuran 10g kompos rhizobium dengan 10kg biji benih kekacang digunakan.
  • Campuran tersebut ditabur didalam jalur yang selari diantara 2 barisan pokok kelapa sawit.
  • Jarak diantara jalur-jalur adalah 2 meter.
  • Contoh kadar campuran biji benih kekacang adalah seperti berikut:-
Kekacang Kg/ha
Centrocema pubescens 4.0
Pueraria phaseoloides 1.1
Calopogonium caeruleum 0.6
  • Baja campuran N:P:K:Mg (15:15:6:4) digunakan sebagai baja asas dengan kadar 56 kg/hektar.
  • Tabur baja debu Fosfat (seperti CIRP) pada kadar 560 kg sehektar mengikut jadual berikut:
Umur Kekacang Kadar Baja Debu Fosfat (kg/ha)
Semasa menanam (sepanjang jalur-jalur) 112
2 bulan 112
6 bulan 112
8 bulan 112
12 bulan 112
  • Pengawalan rumpai dan serangga perosak diperlukan dengan mengguna racun-racun yang sesuai jika hendak memperolehi tanaman kacang yang baik.

PenanamanPenanaman: Anak benih sawit yang telah berumur 12-15 bulan ditapak semaian adalah sesuai untuk ditanam. Kaedah ringkas penanaman adalah seperti berikut:-

  • Lubang Tanaman disediakan 2-3 minggu sebelum menanam. Ukuran lubang mesti dilebihkan dari ukuran polibeg supaya penanaman mudah dijalankan. Tanah lapisan bawah dan lapisan atas diasingkan.
  • Taburkan 150g - 200g baja Fosfat didalam lubang.
  • Buangkan/Tanggalkan polibeg sebelum anak benih ditanam. Masukkan anak benih kedalam lubang yang telah disediakan.
  • Lubang dikambus dengan tanah lapisan atas dahulu dan diikuti dengan tanah lapisan bawah supaya buku-pangkal pokok berkeadaan sama rata dengan permukaan tanah.
  • Anak benih hendaklah berkeadaan tegak selepas ditanam.
  • Mampatkan tanah disekeliling pokok dengan tidak merosakan akarnya.
  • Masa menanam hendaklah pada musim hujan dan elakkan dari menanam pada musim kemarau.
  • Lazimnya, jarak tanaman yang dipilih adalah 9 meter tiga segi yang memberi 136 pokok pada 1 hektar. Kepadatan pokok sehektar dengan jarak tanaman yang berbeza adalah seperti jadual dibawah:
Jarak Jumlah Pokok
Meter (Kaki) Hektar (Ekar)
8.5 (28) 160 (65)
8.7 (29) 148 (60)
9.0 (30) 136 (55)
  • Sulam pokok-pokok yang mati apabila menjalani pemeriksaan sekurang-kurangnya 6 bulan selepas menanam.

Tanaman selinganTanaman selingan:

Kacang tanah, jagong dan lain-lain tanaman kontan atau sayur-sayuran boleh ditanam sebagai selingan dalam masa tiga tahun pertama selepas pokok sawit ditanam.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tanaman selingan ialah:

  • Tanaman itu memberi keuntungan dalam masa tiga tahun.
  • Tanaman itu tidak memberi persaingan yang boleh menjejaskan
  • kesuburan pokok kelapa sawit dari segi zat-zat pemakanan, air dan cahaya matahari.
  • Ada pasaran atau mudah memasarkan hasil tanaman selingan itu.

kelapa sawit


Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, dan Sulawesi.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Pemerian botani

African Oil Palm (Elaeis guineensis)

Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.

Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa.

Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon (monoecious diclin) dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.

Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan.

Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya.

Buah terdiri dari tiga lapisan:

  • Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
  • Mesoskarp, serabut buah
  • Endoskarp, cangkang pelindung inti

Inti sawit (kernel, yang sebetul]]nya adalah biji) merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.

Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula).

[sunting] Syarat hidup

Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU - 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau. Pola curah hujan tahunan memengaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.

[sunting] Tipe kelapa sawit

Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua jenis: E. guineensis dan E. oleifera. Jenis pertama yang terluas dibudidayakan orang. dari kedua species kelapa sawit ini memiliki keunggulan masing-masing. E. guineensis memiliki produksi yang sangat tinggi dan E. oleifera memiliki tinggi tanaman yang rendah. banyak orang sedang menyilangkan kedua species ini untuk mendapatkan species yang tinggi produksi dan gampang dipanen. E. oleifera sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik.

Penangkar seringkali melihat tipe kelapa sawit berdasarkan ketebalan cangkang, yang terdiri dari

  • Dura,
  • Pisifera, dan
  • Tenera.

Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang, sehingga tidak memiliki inti (kernel) yang menghasilkan minyak ekonomis dan bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai 90% dan kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28%.

Untuk pembibitan massal, sekarang digunakan teknik kultur jaringan.

[sunting] Hasil tanaman

Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Minyak sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam bidang kosmetik.[1]

Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.

Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Bunga dan buahnya berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila masak berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandung minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil inti sawit itu digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar dan arang.

Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90 °C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah lumpur.

Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos.

[sunting] Sejarah perkebunan kelapa sawit

Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara pada tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi Industri pertengahan abad ke-19. Dari sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan seleksi dari Bogor dan Deli, maka dikenallah jenis sawit "Deli Dura".

Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang lalu diikuti oleh K. Schadt. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunan mencapai 5.123 ha. Pusat pemuliaan dan penangkaran kemudian didirikan di Marihat (terkenal sebagai AVROS), Sumatera Utara dan di Rantau Panjang, Kuala Selangor, Malaya pada 1911-1912. Di Malaya, perkebunan pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang Tenmaran, Kuala Selangor menggunakan benih dura Deli dari Rantau Panjang. Di Afrika Barat sendiri penanaman kelapa sawit besar-besaran baru dimulai tahun 1910.

Hingga menjelang pendudukan Jepang, Hindia Belanda merupakan pemasok utama minyak sawit dunia. Semenjak pendudukan Jepang, produksi merosot hingga tinggal seperlima dari angka tahun 1940.[2]

Usaha peningkatan pada masa Republik dilakukan dengan program Bumil (buruh-militer) yang tidak berhasil meningkatkan hasil, dan pemasok utama kemudian diambil alih Malaya (lalu Malaysia).

Baru semenjak era Orde Baru perluasan areal penanaman digalakkan, dipadukan dengan sistem PIR Perkebunan. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat meningkatnya harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai energi alternatif.

Beberapa pohon kelapa sawit yang ditanam di Kebun Botani Bogor hingga sekarang masih hidup, dengan ketinggian sekitar 12m, dan merupakan kelapa sawit tertua di Asia Tenggara yang berasal

Wednesday, May 18, 2011

Mark Up Merpati MA-60 Dilaporkan ke KPK


VIVAnews - Serikat Pekerja BUMN Bersatu melaporkan dugaan korupsi pengadaan pesawat MA-60 yang saat ini digunakan Merpati Nusantara Airlines ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kami melaporkan dugaan mark up terhadap pengadaan pesawat MA 60 yang digunakan Merpati," kata Ketua Koordinator Serikat Buruh BUMN FX Arief Poyuono di Kantor KPK, Kamis 12 Mei 2011.

Menurutnya Merpati dalam hal ini sebagai korban karena tidak mengambil keuntungan dari pembelian pesawat tersebut, akan tetapi ada pihak lain yang mengambil keuntungan dari proyek tersebut.

"Yang mengambil keutungan broker pembelian pesawat ini berinisial MS yang dibantu salah satu staf khusus presiden dalam memuluskan proyek pengadaan tersebut," Kata dia.

Pesawat itu dibanderol dengan harga US$11 juta, namun di-markup menjadi US$14,6 juta. Untuk itu, Arief akan membawa data-data untuk KPK agar melakukan penyelidikan terhadap mark up yang sudah merugikan negara sebesar US$46 juta untuk pembelian 15 unit MA 60.

"Salah satunya adalah mengenai kronologi adanya proyek pengadaan pesawat ini termasuk departemen-departemen yang tersangkut dan komparasi harga MA-60 di seluruh dunia," terangnya.

"Misalnya Zimbabwe dan Nepal hanya membeli seharga US$10,5 juta itu sudah lengkap maintenance dan sparepartnya serta training krunya. Sedangkan Indonesia membeli MA 60 seharga US$14,6 juta yang tadinya hanya US$11 juta," tambahnya. (umi)

• VIVAnews

Tuesday, April 19, 2011

PERAYAAN HARI BURUH SEDUNIA 1 MEI 2011


Kemerdekaan sudah kita raih bersama dari tangan penjajah , dimana pada waktu itupun kaum buruh punya andil besar dalam kemerdekaan Indonesia , dimana justru kaum buruh lah yang pertama kali melakukan perlawanan terhadap penjajah pada jaman penjajahan baik dengan perlawan fisik maupun perlawanan politik , perlawanan tersebut adalah dengan cara melakukan pemogokan pemogokan di perusahaan perusahaan milik Belanda . tapi sampai saat ini rupanya Kaum Buruh belum juga menikmati kemerdekaan yang sejati begitu juga para petani , nelayan dan rakyat kelas bawah , dimana masih hidup dibawah garis kemiskinan dan serba kekurangan akibat tingkat kesejahteraan kita yang makin tidak dipedulikan oleh wakil wakil rakyat kita di DPR yang telah mengunakan suara suara kaum buruh ,petani dan nelayan serta rakyat kelas bawah untuk menikmati gaji dan kursi empuk di Dewan Perwakilan Rakyat , begitu juga Pemerintahan SBY –Budiono dan para jajaran kabinet , yang seakan mereka telah lupa untuk memperjuangkan nasib kita seperti pada saat janji kampanye mereka terutama mengenai taraf kesejahteraan kita .

Upah yang rendah, kondisi kerja yang buruk dan harga-harga kebutuhan pokok yang terus meroket adalah realitas yang harus dihadapi kaum buruh tiap hari. Dimana semua kita rasakan sebagai kaum buruh dalam kehidupan sehari hari , baik untuk menuhi kebutuhan hidup keluarga kita , pendidikan anak anak kaum buruh , biaya kesehatan , dan biaya untuk hunian bagi kaum buruh yang layak .yang lebih menyedihkan nampaknya pemerintah selaku penyelenggara Negara tidak peduli atas penderitaan kaum buruh. Banyak kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada buruh antara lain, politik upah murah, pengekangan kebebasan berorganisasi, system hubungan kerja outsorching (kerja kontrak) dan tidak adanya jaminan bekerja. Jaminan kesehatan , serta hunia rumah murah bagi kaum buruh

Ditengah keprihatinan kaum buruh tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia justru menyetujui pembangunan gedung baru DPR yang menghamburkan uang Negara tak kurang dari Rp 1,3138 Triliyun.

Korupsi yang merajarela , mafia pajak dan mafia hukum dikepolisian , kejaksaan ,pengadilan dan KPK , dan pungli dimana yang tumbuh subur merupakan salah satu musuh bersama kaum buruh , dimana itu semua adalah suatu rintangan untuk meningkatkan kesejahteranan

Sudah saatnya kita butuh perubahan haluan ekonomi dan politik baru yang bersih dan yang berpihak kepada kaum buruh ,tapi Kaum buruh tidak akan mengunakan jalan kekerasan dan anarkisme dalam menuntut perubahan .Oleh karena itu kaum buruh harus berjuang untuk merubah nasibnya sendiri

Penjualan BUMN dan 'Bancakan' Politik Tumbuh Subur di Era SBY

SATU lagi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang mempunyai nilai strategis dijual oleh pemerintah SBY yaitu Garuda Indonesia. Dikatakan strategis karena Garuda adalah airlines yang merupakan flag carrier bagi Indonesia, dan bahkan Garuda hampir menguasai semua pangsa pasar domestik. Selain itu, juga Garuda adalah merupakan satu-satunya airlines yang memiliki hak untuk mengangkut jemaah haji Indonesia setiap tahun.

Tentu saja hal tersebut di atas merupakan nilai kestategisan dari BUMN penerbangan ini. Namun sungguh sangat disayangkan akhirnya pemerintah SBY menjual Garuda Indonesia dengan dalih untuk lebih transparan dalam penegelolaannya. Dan alasan transparanlah yang selalu dijadikan alasan pemerintah SBY untuk melakukan penjualan besar besaran BUMN milik rakyat Indonesia.

Garuda telah melepas saham baru 6,335 miliar lembar kepada publik. Ini setara dengan 26,67% dari total modal yang ditetapkan. Dengan harga pelaksanaan Rp 750 per lembar maka diharapakan dana yang dapat Rp 4,751 triliun. Namun hasil dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) Garuda Indonesia tidak begitu signifikan, malah cenderung menurunkan company value dari Garuda Indonesia.

Debut awal saham maskapai plat merah PT Garuda Indonesia Tbk mengecewakan karena langsung melemah. Seperti diketahui, harga saham Garuda pada pencatatan saham perdana dibuka turun Rp 50 ke level Rp 700 dari harga perdananya Rp 750 per lembar. Dan saham Garuda turun sampai berada di kisaran Rp 650 per lembar saham, dan sempat menyentuh harga terendah di Rp 580 per lembar.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 47,48% atau 3.008.406.725 lembar saham dari total saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terserap oleh penjamin emisi karena sepinya permintaan. Hanya 3.327.331.275 lembar yang terserap oleh pasar, baik melalui pooling ataupun institusi.

Penyebab kurang minatnya investor terhadap saham Garuda juga disebabkan uang hasil IPO Garuda tidak dinikmati Garuda sendiri. Pasalnya, ada hak saham milik Bank Mandiri, dari utang perseroan yang kemudian dikonversi menjadi saham perdana. Saham Garuda milik BMRI sebanyak 1,9 miliar lembar, sedangkan milik BUMN Aviasi sendiri 4,4 miliar lembar. Dengan demikian jatuh murni Garuda atas saham IPO miliknya, Rp 3,3 triliun, sedangkan untuk BMRI Rp 1,451 triliun. Sehingga, investor akan berpikir kembali untuk membeli saham Garuda sebab sama saja investor beli utang Garuda kepada Bank Mandiri.

Peyebab dari tidak terlalu berminatnya investor untuk membeli saham Garuda dan sepinya permintaan saham Garuda adalah dikarenakan kondisi harga minyak dunia yang tidak stabil serta cenderung tembus pada kisaran 100 US dollar per barel, tentu saja ini akan berpengaruh terhadap biaya operasional Garuda. Sementara daya beli di dalam negeri semakin menurun akibat inflasi tentu saja ini akan mempengaruhi keuntungan Garuda yang berujung pada rendahnya penerimaan deviden.

Apalagi, saat ini Pertamina dalam penjualan fuel untuk pesawat terbang dengan sistim cash and carry, sehingga ini juga akan meyebabkan terganggunya cash flow Garuda. Dari naiknya harga minyak dunia sendiri sudah memakan satu BUMN yang bergerak di penerbangan yaitu Merpati Airlines yang merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia dimana, Pertamina tidak lagi memberikan utangan Fuel dan meminta sistim cash and carry.

Peyebab lainya adalah keadaan ekonomi makro dalam pemerintahan SBY cenderung semakin merosot dan pengangguran semakin meningkat, serta ketidakmampuan dari pemerintah SBY dalam menjaga keadaan keamanan nasional yang kondusif seperti kejadian kerusuhan Cikeusik dan pembakaran Gereja di Temanggung serta menjadikan country risk yang meningkat, tentu hal ini menjadi catatan investor asing untuk membeli saham Garuda Indonesia.

Sedangkan untuk investor dalam negeri tentu akan berpikir ulang juga untuk membeli saham Garuda melihat kondisi. Kegagalan IPO Garuda Indonesia adalah bukti turunnya kepercayaan investor terhadap Pemerintahan SBY. Jadi, bisa disimpulkan bahwa Pemerintahan SBY sudah tidak dipercaya lagi kinerjanya dan integritasnya oleh investor lokal dan luar negeri.

Bancakan Politik dan Sarang Korupsi
Era pemerintahan SBY sekarang ini, Operational Expediture (belanja opersional) BUMN yang tinggi adalah juga bukti bahwa BUMN masih menjadi bancakan politik dan sarang korupsi. Hal lain yang menjadi catatan investor untuk membeli terhadap saham-saham BUMN baik yang sudah listing, akan IPO dan akan right isuue, ternyata BUMN lebih banyak mengeluarkan cost untuk melakukan belanja operasional (operational expediture) yaitu hampir Rp 1000 trilyun untuk keseluruhan BUMN baik yang sudah go publik maupun belun go publik dibandingakan belanja modal (Capital Expenditure) yang hanya berkisar Rp 300 trilyunan.

Hal ini menunjukkan jika opersional expenditure lebih besar dibandingkan belanja modal berarti BUMN belum berjalan dengan efisien dan bertendensi banyak penyelewengan dan BUMN masih dijadikan bancakan politik bagi pemerintah yang memerintah serta partai politik dan elit politik yang berkuasa.

Biasanya sumbangan untuk partai politik dan sejumlah elit politik dan Pejabat atau untuk anggota DPR dalam meloloskan ijin untuk melakukan IPO suatu BUMN dan sesuatu keputusan bisnis yang crusial yang harus melalui ijin DPR, BUMN menggunakan dana yang diposkan pada belanja operationalnya. Jadi, tidak heran kalau operational expenditure BUMN membengkak sampai Rp 1000 trilyun.

Untuk belanja modalpun (Capital expediture) tidak luput dari korupsi Seperti pada kasus PT Bukit Asam yang merupakan BUMN yang sudah Go Publik pun tidak menjamin. BUMN tersebut akan dikelola secara transparan dan tidak dikorupsi, dimana dalam kasus pengadaan Floating Crane tidak luput dari dugaan mark-up yang pada akhirnya menimbulkan kerugian pada PT Bukit Asam sebesar Rp 362,4 milyar.

Fatalnya lagi, 2 (dua) direksinya yaitu Direktur Operasional/Produksi Milawarma dan Tiendas Mangeka selaku Direktur operasi sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung tetapi belum kunjung ditahan.

Berkelitnya dua direksi PT Bukit Asam yang mengatakan bahwa belanja modal untuk PT Bukit Asam berupa floating crane tidak mengunakan dana APBN sehingga tidak bisa dijerat pasal korupsi adalah salah besar. Sebab, biar bagaimanapun BUMN adalah milik negara dan tunduk pada undang-undang Kekayaan negara. Sehingga, perbuatan dugaan mark-up floating crane di PT Bukit Asam adalah murni korupsi.

Karena itu, kami medesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera melakukan investigasi terhadap tingginya operational expenditure BUMN yang tidak wajar dan di duga banyak penyelewengan. Kami juga meminta Kejaksaan Agung, terutama pada Jaksa Agung Basrie Arief (yang diduga pernah menjadi penasehat hukum ke dua direksi PT Bukit Asam ketika pensiun dari Kejaksaan Agung) untuk segera menangkap dua direksi PT Bukit Asam dalam kasus Floating Crane. (**)