Wednesday, July 31, 2013

FX.Arief Poyuono : Ekonomi Pedesaan Di Kalbar harus dinomor satukan



Dalam Diskusi Publik Tentang Pembangunan Ekonomi Pedesaan yang di selenggarakan Indonesia Development Monitoring di Bandung  FX.Arief Poyuono mengatakan Memperhatikan kondisi dan situasi pada saat ini, begitu banyak terdengar iklan politik yang begitu syahdu dan sangat memabukan bagi orang awam . Mereka begitu lantang dalam meneriakan sebagai pengayon masyarakat yang berlagak sebagi malaikat penyelamat dalam mengatasi problem ekonomi yang sedang di hadapi oleh masyarakat Indonesia pada umumnya.seperti pembangunan pedesaan khusunya di Kalimantan Barat yang masih sangat tertinggal
FX Arief Poyuono ,S.E (Calon Anggota DPR RI Gerindra

Dimana di Kalimantan Barat yang mempunyai 1.808 desa dan 84 kelurahan perlu dilakukan peningkatan ekonominya ,hal ini seharunya yang menjadi agenda bagi setiap anggota DPR RI yang mewakili masyarakat Kalimantan Barat agar masyarakat di Kalimantan Barat juga menikmati kesejahteraan yang lebih layak

Bahwa dalam rangka memberdayakan masyarakat harus tercipta iklim yang dapat mengembangkan potensi dan daya masyarakat.Pengelola pembangunan harus menunjukkan keberpihakan yang sungguh-sungguh padarakyat agar terbuka peluang pengelolaan pembangunan untuk memberdayakan masyarakat melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai langkah nyata dalam menumbuhkembangkan prakarsa, peran serta, swadaya masyarakat serta mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya. Sebaliknya tanpa adanya keberpihakan yang sungguh-sungguh dari pengelolaan pembangunan akan membuat arah pemberdayaan masyarakat menjadi kabur.


Seperti diketahui Jumlah desa di Kalimantan Barat berjumlah hampir 2000 desa  dengan tekstur dan karakter Sumber Daya Manusia serta Sumber Dalam Alam berbeda yang merupakan potensi untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berbasiskan pertanian, peternakan, perikanan, usaha kecil dan menengah jelas Arief Poyuono

Oleh karena itu, para anggota DPR RI yang mewakili masyarakat Kalimantan harus jeli dan konsisten dalam menggali, memberdayakan serta mengembankan potensi ekonomi pedesaan sehingga tercipta sebuah dinamika perekonomian yang benar-benar pro rakyat.

Disela sela seminar tentang pembanguna ekonomi pedesaan di Bandung senin 29 Juli  Arief Poyuono ,Ketua DPP Partai Gerindra mengatakan bahwa Dalam memberdayakan ekonomi pedesaan maka diperlukan kebijakan, strategi dan system ekonomi yang berpihak kepada rakyat serta didesain secara sistematis. Salah satu kebijakan dan strategi yaitu menganut system pembangunan yang beroreintasi kerakyatanyang berpihak pada kepentingan rakyat, tidak berarti akan menghambat upaya mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, akan tetapi pertumbuhan hanya akan berkesinambungan dalam jangka panjang jika sumber utamanya berasal dari rakyat itu sendiri, baik berupa produktivitas rakyat maupun sumber daya yang berkembang melalui penguatan ekonomi rakyat.

Maka untuk membangun pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan yang berbasis Ekonomi pedesaan  Arief Poyuono  calon anggota DPR RI dari partai Gerindra dengan nomor urut 1 untuk daerah pemilihan Kalimantan Barat mengatakan akan memperjuangkan  diparlemen senayan dengan mengupayakan anggaran yang lebih besar untuk Kalimantan barat khusunya untuk pemberdayaan ekonomi pedesaan

Adapun usulan anggaran yang akan di perjuangkan oleh Arief Poyuono untuk masyarakat Kalimantan digunakan untuk Membangun kembali jaringan penyuluhan dan pembinaan yang benar-benar berkelanjutan, terorganisir serta tepat sasaran.  Membangun lahan pertanian,perikanan, peternakan, usaha kecil dan menengah sesuai dengan karakteristik desa tersebut. Membangun dan memperbaiki saluran irigasi dengan memampaatkan alam sekitar dan tidak merusak lingkungan. Membangun jaringan pemasaran hasil produk dengan memberdayakan koperasi secara mandiri dan professional.

Arief juga mengatakan selain anggaran yang mencukupi, untuk membangun ekonomi pedesaam dibutuhkan pemberdayaan dan pembangunan harus di tunjang dengan melaksanakan program organisasi, manajemen, keuangan, permodalan dan pengembangan usaha menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya dan juga meninjau serta menata kembali langkah-langkah peningkatan tersebut sebagai jalan menuju visi masa depan yang lebih baik.

Didalam menjalankan Pemberdayaan Ekonomi pedesaan, mempunyai tujuan yang harus dicapai jelas Arief poyuono yaitu yaitu mensejahterakan masyarakat pedesaan serta untuk tetap berdiri eksis di tengah gempuran ekonomi kapitalis dan neoliberalis. Salah satu contohnya yaitu pengembangan usaha yang efesien, mandiri dan handal melalui kegiatan produksi, perdagangan, pelayanan jasa dan transaksi lainnya.

Namun itu semua harus di dukung oleh stockholder kata Arief poyuono  , yang benar-benar konsisten tidak memandang suku, agam,dan ras, di samping itu juga, masyarakat harus bisa menjalankan yang sesuai dengan yang telah di programkan pemerintah dengan kemauan yang ihlas daan menginginkan perubahan terhadap kehidupan perekonomian yang sejahtera.

Sunday, July 21, 2013

Arief Poyuono Desak DPR dan Pemerintah Sahkan UU Keperawatan



mediapemilu.com Pembahasan RUU Keperawatan berlarut-larut karena sudah dimulai sejak sebelum 2000. DPR pun telah memprioritaskan pembahasan RUU tersebut. Namun, kata Arief Poyuono  Ketua Umum FSP BUMN Bersatu , lima kementerian, yakni Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang diamanati  Presiden Susilo Bambang Yudhyono lewat Amanat Presiden Nomor R-75/Pres/09/2012 tanggal 24 September 2012 lambat bekerja untuk membahas RUU itu bersama DPR.

FX.Arief Poyuono ,Ketua Umum FSP BUMN Bersatu 
Berlarut larutnya pengesahan RUU Keperawatan oleh DPR dan Pemerintah SBY merupakan bukti bahwa tidak ada suatu penghargaan terhadap profesi keperawatan , padahal UU keperawatan sangatlah dibutuhkan oleh para perawat baik dalam menentukan tingkat kesejahteraan dan status pekerjaan para perawat .
Arief Poyuono, Ketua Umum FSP BUMN Bersatu yang juga Calon anggota DPR  RI Partai Gerindra  dari Dapil  Kalimantan Barat menilai Kementerian Kesehatan tidak memperdulikan nasib para perawat. Padahal, Kementerian Kesehatan dulu begitu getol mengusulkan pembahasan RUU Kedokteran sehingga sekarang ada Undang-Undang Kedokteran. Dokter dan perawat sama-sama merupakan tenaga kesehatan. Namun, dalam RRU tentang tenaga kesehatan, profesi perawat seperti dianggap tidak penting sebagai tenaga kesehatan sehingga terkesan ada diskriminasi antara dokter dan tenaga kesehatan lain.
Menurut Arief  seringkali jika terjadi malpraktek di rumah sakit perawat paling banyak disalahkan dan harus dikorban ini dikarenakan belum terbitnya UU keperawatan yang diharapkan melindungi profesi perawat.
Tugas para dokter dan perawat terutama di daerah selama ini, masih sering terjadi tumpang tindih alias pacorok kokod akibat belum adanya aturan yang jelas, apa yang harus dilakukan perawat dan mana yang tidak boleh dilakukan perawat, sehingga perlu adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur keperawatan secara jelas dan tegas.

“Dalam praktek di lapangan seperti di Puskesmas, dokter umumnya hanya 20 % memeriksa pasien dan selebihnya adalah perawat. Ini harus ada pengaturan yang jelas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,”
Dengan adanya UU  Keperawatan  menurut Arief Poyuono dianggap dapat meningkatkan kualitas profesi perawat Indonesia lantaran ada aturan yang jelas bahwa tenaga perawat mendapat kesempatan untuk menjalani sistem pendidikan dan pelayanan yang lebih baik.
Karena itu  Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu yang juga mempunyai anggota  yang terdiri dari tenaga kesehatan yaitu perwat mendesak  DPR  dan Pemerintah harus segera sahkan Undang undang Keperawatan . jika tidak di juga di sahkan UU keperawatan maka FSP BUMN Bersatu akan mengajak seluruh elemn buruh untuk melakukan aksi besar besar untuk mendukung dan menuntut disahkannya UU keperawatan

Friday, July 19, 2013

Prabowo Subianto : sulitnya kehidupan kaum buruh di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Partai Gerindra menggelar "nonton bareng" film layar lebar berjudul Kisah Tiga Titik bersama ratusan buruh perempuan di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Sabtu malam.

"Yang saya apresiasi dari film ini karena sang sutradara bisa menggambarkan secara ril bagimana sulitnya kehidupan kaum buruh di Indonesia," ujar Ketua Umum Srikandi Partai Hanura, Miryam S Haryani, usai menonton film.

Film yang tayang perdana pada 2 Mei 2013 lalu itu menceritakan persoalan nyata buruh pabrik di Indonesia dengan disutradarai Bobby Prabowo dan Lola Amaria. Sejumlah artis yang bermain di antaranya Maryam Supraba, Ririn Ekawati, Gary Iskak, dan Lukman Sardi.

Menurut Miryam, film tersebut dengan gamblang memperlihatkan upaya pemerintah dalam memenuhi hak-hak buruh belum berjalan maksimal.

"Dalam kehidupan nyata kita bisa lihat bagaimana buruh tidak bergembira saat Hari Buruh Internasional tiba. Buruh justru turun ke jalan untuk menuntut hak mereka," katanya.

Menurut Miryam, belum terwujudnya rasa keadilan dalam hal pengupahan dan status pekerja menjadi alasan utama kaum buruh berdemo.

"Beberapa kebijakan sekarang memang saya lihat masih belum sepenuhnya pro terhadap buruh, tidak heran jika mereka selalu berdemo untuk menuntut hak-haknya," katanya.

Dirinya berharap, pemerintah juga dapat menyaksikan tayangan film tersebut agar dapat melihat sebagian realitas kaum buruh di lapangan.

Arief Poyuono :Anggota DPR RI adalah Pelayan Rakyat




(Mediapemilu.com). Calon Anggota DPR RI dari Partai Gerindra yang bernomor urut satu dari daerah pemilihan Kalimantan Barat  sama sekali tidak memiliki ambisi kekuasaan di balik keputusannya terjun ke arena Pemilu Legislative 2014 mendatang . Alasan Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu  ini, tandasnya, menjadi wakil rakyat di parlemen justru mendudukkan diri menjadi pelayan rakyat. "Wakil rakyat di DPR itu kan pelayan rakyat, bukan untuk gagah-gagahan. Hidup seorang wakil rakyat di parlemen  hanya didedikasikan untuk mengabdi. Nah, kalau dipercaya rakyat Kalimantan Barat  nantinya, Saya  justru menjadi pelayan,"Arief Poyuono mengemukakan hal tersebut saat sarapan di sebuah Warteg bersama buruh buruh di di Rumah Susun Buruh Tenaga kerja Bongkar Muat Pelabuhan Tanjung Priok ,  Kamis (18/07).

Melayani rakyat dalam menjadi wakil rakyat di DPR RI adalah merupakan hal yang sangat mulia , karena itu Arief  juga mengaku  dia maju sebagai Calon anggota DPR RI karena mendapatkan dukungan yang penuh serta keinginan  dari rekan rekan serikat pekerja baik di BUMN dan diluar BUMN untuk menjadi wakil rakyat yang bisa lebih melayani dan memperjuangkan nasib para buruh, nelayan dan petani di parlemen 

Arief Poyuono , Pimpinan tertinggi di Federasi Serikat pekerja di Badan UsahaMilik Negara   yang terkenal vocal selama  ini dalam memperjuangkan hak hak pekerja dan menjaga agar BUMN tidak diobral murah ke asing  menambahkan bahwa ajang pemilihan umum legislative  adalah peristiwa politik yang unik. Betapa tidak, katanya, para calon anggota DPR RI  bersaing untuk menjadi pelayan rakyat. Karena itu pula, tandas Arief dalam Pemilu 2014  tidak pada tempatnya saling memojokkan. "Siapapun yang dipercaya harus  untuk melayani rakyat," tandasnya.


Tuesday, July 16, 2013

Pendidikan suatu cara untuk Kalimantan Barat Maju dan Sejahtera



Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.  Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan tertentu. Tentunya dasar dan tujuan itu disesuaikan dengan cita-cita, keinginan, dan kebutuhan "Pendidikan adalah tugas negara yang paling penting dan sangat strategis. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat dasar bagi terbentuknya sebuah peradaban yang baik, Oleh karena itu, perlu melihat realitas pendidikan di Indonesia yang masih jauh dari harapan. Kualitas pendidikan di Indonesia pun khususnya di Kalimantan Barat  masih tertinggal dari negara-negara lain.


Pendidikan Di Kalimantan Barat sangat meyedihkan yang menjadi perhatian saya adalah kualitas dan kuantitas pendidikan di Kalimantan Barat dan dampaknya terhadap perilaku dan kondisi mental individu, khususnya keadaan pendidikan di wilayah perbatasan Kalimantan Barat dengan Malaysia.

Saya mengangkat Masalah dan akan saya jadikan program utama jika terpilih sebagai anggota DPR RI yang harus saya perjuangkan yaitu  mengenai kualitas pendidikan di Kalimantan Barat dan dampaknya terhadap perilaku dan kondisi mental individu, khususnya keadaan pendidikan di wilayah perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia, karena secara langsung saya melihat, betapa menyedihkannya keadaan putra-putri Indonesia di wilayah perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia, yang harus dihadapkan pada kenyataan, bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau menempuh pendidikan untuk memperoleh ilmu. Dilema antara memenuhi kebutuhan hidup hari ini atau menabung ilmu untuk kehidupan di masa depan. Saya juga mengalami secara langsung, bagaimana rasanya menempuh pendidikan di daerah dengan kualitas pendidikan yang menempati ranking sangat rendah dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia, bagaimana saya tinggal di ibukota provinsi dengan jumlah sekolah menengah atas negeri hanya sebanyak sepuluh sekolah saja. Saya mendengar secara langsung bagaimana menjadi lulusan sekolah menengah tingkat atas terbaik di Kalimantan Barat dan tetap dianggap remeh, bahkan ketika diterima di salah satu universitas terbaik di Indonesia, anggapan remeh tersebut tetap saja mengalir dan sempat mengganggu keadaan mental para pelajar yang berasal dari Kalimantan Barat . Saya merasakan bagaimana menyakitkannya ketika orang-orang dari daerah lain berkata: "Oh kamu dari Kalimantan Barat? Kok bisa diterima di Universitas Gajah Mada atau ITB atau IPB ? Hebat ya, dari daerah pelosok bisa kuliah di Universitas terkenal  

Berkaitan dengan  yang saya bahas, secara pasti saya mengetahui, bagaimana keadaan pendidikan di wilayah perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia ketika saya melakukan perjalanan tour Kalimantan barat dan saya mendapat informasi dari jaringan LSM di Kalimantan Barat . Bagaimana anak-anak lebih memilih mencari uang untuk kehidupan hari ini dibandingkan menabung ilmu untuk kehidupan di masa depan. Saya mengetahui bagaimana keadaan ekonomi memaksa anak-anak yang berpotensi ini mengorbankan masa yang seharusnya digunakan untuk menempuh pendidikan, tetapi justru digunakan untuk mencari nafkah dan bekerja di perkebunan ataupun ditambang tambang illegal . Saya mengetahui bagaimana minimnya sarana transportasi dan sulitnya akses menuju gedung sekolah menjadi penghambat anak-anak di wilayah perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia untuk menuntut ilmu. Saya mengetahui bagaimana minimnya sarana pendidikan dan tenaga pengajar berkualitas di daerah perbatasan, bahkan hampir di seluruh Provinsi Kalimantan Barat, sehingga seringkali mengubur cita-cita putra-putri bangsa di wilayah Kalimantan Barat. Saya mengetahui bagaimana pemerintah Malaysia, negara tetangga, justru memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk kehidupan masyarakat negri ini. Sekolah gratis, layanan kesehatan, penyediaan kebutuhan pokok seperti beras, gula, telur, dan lain sebagainya justru lebih mudah didapatkan masyarakat Indonesia dari negara Malaysia. Saya mengetahui bagaimana kualitas pendidikan yang tidak baik di Kalimantan Barat membentuk mental putra-putri daerah menjadi tidak sehat. Rasa minder dan cara berpikir yang sempit seringkali menghalangi putra-putri daerah untuk menggapai cita-citanya. Pola pikir yang cenderung menganggap diri tidak layak untuk ikut bersaing bersama seluruh putra-putri terbaik dari seluruh Indonesia membuat kualitas sumber daya manusia di daerah Kalimantan Barat menjadi tidak maksimal. Padahal seharusnya, dengan kualitas pendidikan yang baik, mental, perilaku, dan pola pikir individu akan terbentuk, berubah kearah yang lebih baik, dan memiliki kualitas prima.
dibalik semuanya, masalah perekonomian adalah masalah yang sangat mendasar. Karena keadaan ekonomi-lah yang seringkali "memaksa" putra-putri daerah untuk meninggalkan pendidikan demi mencari uang. Kasus seperti ini memerlukan perhatian khusus dari pemerintah karena menjadi faktor terbesar rendahnya kualitas pendidikan, khususnya di wilayah perbatasan Kalimantan Barat-Malaysia, yaitu wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang. Kawasan-kawasan "depan" ini menjadi representatif kehidupan bangsa Indonesia. Sudah seharusnya pemerintah memberikan fasilitas pendidikan yang memadai sehingga meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut. Sekolah gratis adalah jawaban bagi mereka yang tidak mampu. Dengan anggaran pendidikan yang telah disediakan pemerintah, sekolah gratis bukan tidak mungkin terlaksana. Sebelumnya, pemerintah harus melakukan pendekatan kepada masyarakat tidak mampu supaya pola pikir mereka berubah, tidak lagi berpikir untuk hari ini saja, tetapi juga memikirkan masa depan. Pendidikan adalah jawaban untuk meningkatkan taraf hidup di masa yang akan datang dan sekolah gratis adalah jawaban pemerintah bagi mereka yang tidak mampu membayar biaya pendidikan.

Hal yang paling mendasar yang bisa dilakukan pemerintah adalah pendekatan untuk merangkul masyarakat, menjelaskan bahwa pendidikan sangat diperlukan untuk meningkatkan taraf hidup di masa yang akan datang. Selanjutnya adalah menyediakan fasilitas pendidikan yang cukup, menyediakan tenaga pengajar berkualitas yang mampu mentransfer ilmu yang dimiliki kepada anak didik. Lalu, menyediakan sarana dan prasarana pendukung, seperti akses jalan yang baik sehingga masyarakat mudah menjangkau banyak tempat, menyediakan akses listrik dan air bersih sehingga membangkitkan gairah hidup masyarakat. Yang terpenting adalah pemerintah harus membuat masayarakat merasa nyaman tinggal di negara Indonesia dan memiliki semangat nasionalisme yang tinggi sehingga sebaik atau semewah apapaun negara tetangga, Indonesia tetap menjadi pilihan terbaik bagi masyarakatnya.

Dan dengan keikut-sertaan saya pencalonan didri saya sebagai anggota DPR RI , Menunjukkan bahwa Provinsi Kalimantan Barat harus memiliki potensi untuk bersaing bersama-sama provinsi lain di Indonesia. 
Oleh : FX ARIEF POYUONO 
Caleg DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Barat 
Dari Partai GERINDRA nomor  urut 1 
sumber
-Vanya Asty Novitasari, Kandidat Parlemen Indonesia 2012 dari Provinsi Kalimantan Barat untuk Maju sebagai Parlemen Muda Indonesia Tahun 2012 Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat
-Dan berbagai tulisan